Jumat, 28 Desember 2012

Jokowi Akan Cek Lokasi Penggusuran di Hang Jebat



KOMPAS IMAGES/ANDREAN KRISTIANTOJokowi Akan Cek Lokasi Penggusuran di Hang Jebat
Perwakilan pedagang kaki lima menunjukkan gambaran relokasi yang diinginkan oleh mereka kepada Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (tengah) di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, Kamis (20/12/2012). Kedatangan Jokowi untuk menengok ratusan pedagang yang berunjuk rasa menolak relokasi. Setelah memantau kawasan ini, Jokowi akan memanggil camat, Satpol PP yang menjaga kawasan Kota Tua dan perwakilan pedagang kaki lima ke balai kota untuk memusyawarahkan lokasi yang pantas untuk berjualan.

, Jumat (28/12/2012) puluhan warga Hang Jebat, RT 01, RT 04, RT 05 di wilayah RW 08 Kelurahan Gunung, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, melakukan aksi unjuk rasa ke Balaikota untuk menuntut keadilan kepada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.

Hal itu dilakukan karena mereka ingin meminta bantuan kepada Jokowi untuk mencegah penggusuran oleh pihak Kementerian Kesehatan.
Siang tadi Jokowi pun telah menerima perwakilan dari warga yang melakukan aksi unjuk rasa. Setelah bertemu dengan warga, Jokowi berjanji untuk mengecek lokasi tersebut.
"Ya nanti kita lihat ke lapangan. Saya mau lihat lapangan lah. Saya sudah dengar, ya nanti coba lihat lapangan," kata Jokowi, di Balaikota Jakarta, Jumat (28/12/2012).
Persoalan penggusuran terkait kepemilikan tanah itu, kata Jokowi, merupakan permasalahan yang paling sering terjadi, khususnya di Ibu Kota.
"Memang persoalan-persoalan seperti ini banyak sekali, setiap hari berdatangan silih berganti. Masalah tanah terutama banyak sekali," kata Jokowi.
Seperti diberitakan, warga Hang Jebat Jakarta Selatan menolak rencana penggusuran oleh pihak Kementerian Kesehatan.
Poltak Agustinus Sinaga, kuasa hukum warga sekaligus ketua Perhimpunan Bantuan Hukum dan HAM Indonesia (PBHI) Jakarta menyampaikan, penggusuran tersebut terkait rencana pembangunan lapangan voli dan sarana olah raga di lokasi tersebut.
"Upaya Kementerian Kesehatan untuk mengambil lahan ini tidak beda dengan mafia tanah. Warga dituduh melakukan penyerobotan tanah. Padahal warga yang tinggal di sini sudah sejak lama, dari tahun 1959," kata Poltak.
Berbagai upaya penyelesaian menurutnya sudah diupayakan pihaknya kepada berbagai pihak. Dia mengaku pihaknya sudah bertemu dengan Bambang Sulastomo, staf Kementerian Kesehatan, dan juga Neti dari Biro Hukum Kementerian Kesehatan.
"Jokowi pernah bilang membangun Jakarta dari kampung dan di sini kampungnya namanya kan Hang Jebat. Kalau digusur Jokowi mau bangunnya dari mana? Bagaimana pun kenapa kita akan mengadu ke Jokowi karena warga sini merupakan warga asli. Kita menuntut untuk mendapatkan solusi terbaik. Dan meminta upaya nyata tentang kasus ini," ujarnya

Sumber : Kompas.com
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar